+ Pengawasan atau Pemantauan Sistem (System Monitoring)
- Monitoring Sistem Linux: Cara Memantau Aktivitas dan Kesehatan Server
Saat mengelola sistem Linux, terutama sebagai admin atau engineer, penting banget buat tahu apa yang sedang terjadi di balik layar. Mulai dari performa CPU, penggunaan memori, sampai aktivitas jaringan semuanya bisa kita pantau dengan tools yang sudah tersedia di sistem. Di chapter ini, saya akan membahas tentang monitoring sistem Linux, log penting, dan bagaimana membaca aktivitas sistem secara efisien.
- Apa Sih Tujuan Monitoring Sistem?
Monitoring sistem adalah proses mengamati dan mencatat kondisi sistem secara real-time atau dalam jangka waktu tertentu. Tujuannya antara lain:
-
Mendeteksi bottleneck atau masalah performa
-
Melacak aktivitas mencurigakan
-
Menjaga uptime dan kestabilan sistem
-
Menyediakan data historis untuk analisis
- /proc dan /sys: “Filesystem” Palsu yang Super Penting
Linux punya dua direktori khusus yang digunakan untuk monitoring dan konfigurasi sistem secara real-time:
-
/proc: Menyimpan informasi runtime tentang proses yang sedang berjalan. Contohnya/proc/cpuinfo,/proc/meminfo, dll. -
/sys: Digunakan oleh kernel untuk mengatur hardware. Contohnya/sys/class/net/berisi informasi tentang interface jaringan.
Mereka bukan direktori biasa, tapi pseudo-filesystem yang di-generate langsung oleh kernel!
- Monitoring Aktivitas dengan sar
sar (System Activity Reporter) adalah tool powerful untuk melihat statistik performa dalam jangka waktu tertentu. Tool ini adalah bagian dari paket sysstat. Contoh penggunaannya:
sudo apt install sysstat> Monitoring Tools di Linux: Mengenal Alat Pemantau Sistem Lewat Terminal
Kalau kamu pernah buka Task Manager di Windows, maka kamu pasti familiar dengan konsep memantau resource sistem: berapa banyak CPU yang dipakai, berapa besar RAM yang tersisa, dan aplikasi apa saja yang sedang berjalan.
Nah, di Linux juga ada kok alat seperti itu — bahkan jauh lebih lengkap dan fleksibel! Bedanya? Di Linux, kita lebih sering menggunakan command line (CLI) untuk melakukannya.
- Kenapa Pakai CLI? Bukannya Ada GUI Juga?
Memang, Linux punya juga GUI (Graphical User Interface) untuk monitoring sistem, contohnya:
-
gnome-system-monitor(untuk GNOME desktop) -
ksysguard(untuk KDE desktop)
Tapi dalam dunia profesional, terutama server dan DevOps, kita lebih sering pakai CLI tools karena:
-
Lebih ringan
-
Bisa dijalankan di server tanpa antarmuka grafis
-
Bisa di-script atau dijalankan otomatis
-
Lebih detail dan fleksibel
- Pseudo-Filesystem: Sumber Data Monitoring Real-Time
Banyak tool monitoring di Linux bergantung pada dua direktori spesial:
-
/proc -
/sys
Keduanya adalah pseudo-filesystem, artinya mereka tidak benar-benar disimpan di harddisk, tapi di-generate langsung oleh kernel di RAM. Jadi, mereka hanya ada saat sistem berjalan. Kalau kamu coba cek isi /proc di sistem yang mati, itu cuma direktori kosong.
- Apa Isi /proc?
Direktori /proc memuat info runtime sistem, contohnya:
-
/proc/cpuinfo– informasi CPU -
/proc/meminfo– status memori -
/proc/[PID]– info detail tentang proses tertentu
Beberapa file di sini bahkan bisa ditulis untuk mengubah perilaku kernel, tentu saja dengan hak akses root.
- Apa Fungsi /sys?
Sementara /proc adalah jendela ke "apa yang terjadi sekarang", /sys lebih ke struktur perangkat keras dan bagaimana kernel mengaturnya.
Contoh: /sys/class/net/ berisi info interface jaringan, dan dari sini kamu bisa menonaktifkan NIC, mengatur MTU, dsb.
Tabel: Utilitas Pemantauan Proses dan Beban Kerja
Tabel: Utilitas Pemantauan Memori
Tabel: Utilitas Pemantauan Input/Output (I/O)
Tabel: Utilitas Pemantauan Jaringan
> Mengenal ps: Cara Melihat Proses di Linux Lewat Terminal
Di dunia Linux, mengenali proses yang sedang berjalan itu penting banget — apalagi kalau kamu lagi troubleshooting, ngecek performa, atau sekadar penasaran. Salah satu tool klasik dan andalan untuk ini adalah perintah ps.
- Apa Itu ps?
ps (singkatan dari process status) adalah utilitas command-line yang menampilkan informasi tentang proses yang sedang berjalan di sistem kamu. Data yang ditampilkan diambil dari direktori /proc, yang seperti kita bahas sebelumnya, adalah sumber utama informasi runtime sistem di Linux.
- Tiga Jenis Opsi ps: Bingung Tapi Powerful
Uniknya, ps di Linux punya tiga jenis opsi berbeda, warisan dari berbagai sistem UNIX:
UNIX options: pakai tanda
-, dan bisa digabung. Contoh:-e -fbisa ditulis-ef.-
BSD options: tanpa tanda
-, dan juga bisa digabung. Contoh:aux. -
GNU long options: selalu pakai
--. Contoh:--sort=pid.
Catatan: Kombinasi ini bisa bikin bingung pemula, tapi biasanya admin sistem cukup punya satu atau dua kombinasi favorit yang digunakan setiap hari.
- Kombinasi Opsi ps yang Sering Digunakan
Berikut adalah beberapa perintah ps yang umum digunakan:
ps aux
Menampilkan semua proses di sistem dengan detail. Gaya BSD, tanpa -.
ps -elf
Gaya UNIX, dengan detail lengkap (extended, full, long).
ps -eL
Menampilkan semua proses dan thread mereka.
ps -C "bash"
Menampilkan hanya proses bernama bash.
- Kustomisasi Output ps
Mau output yang lebih spesifik dan rapi? Gunakan opsi -o (output format) dan pilih field apa saja yang ingin ditampilkan. Misalnya:
ps -e -o pid,uid,cmd,cputime,pmem
Ini akan menampilkan:
-
pid: ID proses -
uid: ID user -
cmd: perintah yang dijalankan -
cputime: total waktu CPU -
pmem: persentase penggunaan memori
Mau tahu semua field yang bisa kamu tampilkan? Jalankan:
man ps
Atau baca dokumentasi online ps di sistem kamu. Ada banyak field keren yang bisa dieksplor.
Menggunakan ps dengan Opsi UNIX
> Mengenal top: Melacak Proses dan Penggunaan CPU Secara Real-Time di Linux
Ketika kamu butuh informasi real-time tentang proses yang sedang berjalan dan penggunaan sumber daya sistem, perintah top adalah senjata rahasia yang wajib kamu kenal.
- Apa Itu top?
top adalah utilitas command-line klasik yang digunakan untuk menampilkan proses-proses dengan penggunaan CPU tertinggi. Saat pertama kali dijalankan, top secara otomatis mengurutkan proses berdasarkan seberapa besar CPU yang mereka gunakan.
- Navigasi dan Interaksi di Dalam top
Yang keren dari top adalah kemampuannya untuk berinteraksi langsung selama proses berjalan. Berikut beberapa tombol interaktif yang bisa kamu gunakan:
-
k: Kirim sinyal ke proses (biasanya untuk menghentikan proses).-
Setelah menekan
k, kamu akan diminta memasukkan PID dan nomor sinyal.
-
-
h: Tampilkan bantuan (list semua key bindings). -
Ctrl + C: Keluar daritop.
Note: Jika kamu menjalankan top dalam secure mode (misalnya top s), kemampuan mengirim sinyal bisa dibatasi.
- Refresh Otomatis dan Sorting
-
Layar
topakan disegarkan otomatis setiap 5 detik. -
Kamu bisa mengubah waktu refresh atau mengubah cara proses ditampilkan (misal berdasarkan memory, waktu hidup, dll).
- top: Tua Tapi Setia
Walaupun top adalah tool yang sangat tua, ia tetap digunakan karena ringan, cepat, dan memberikan gambaran sistem yang sangat jelas. Tersedia di hampir semua distro Linux secara default, dan jadi andalan banyak sysadmin.
> Mengenal htop: Pemantau Sistem Interaktif yang Powerful
Kalau kamu merasa top terlalu jadul atau tampilannya terlalu padat, maka htop adalah upgrade yang kamu butuhkan. Lebih interaktif, lebih visual, dan lebih menyenangkan dipakai!
- Apa Itu htop?
htop adalah system monitor, process viewer, dan process manager yang interaktif. Dibuat sebagai alternatif modern dari top, htop bukan cuma menampilkan proses yang paling banyak makan resource, tapi SEMUA proses yang sedang berjalan — lengkap dengan tampilan tree dan pewarnaan yang memudahkan pembacaan.
Tiga fungsi utama htop:
-
Monitoring sistem secara real-time
-
Melihat semua proses yang sedang berjalan
-
Mengelola proses langsung dari terminal
- Cara Install htop
Mudah banget! Cukup jalankan perintah sesuai dengan distro Linux kamu:
-
Debian/Ubuntu
sudo apt-get install htop -
Fedora
sudo dnf install htop -
CentOS
sudo yum install epel-release sudo yum install htop
Setelah itu, tinggal jalankan:
htop
- Mengenal Antarmuka htop
Saat htop dijalankan, kamu akan melihat tampilan penuh warna. Ini dia beberapa elemen pentingnya:
-
Uptime
Menampilkan berapa lama sistem telah berjalan. -
Load Average
Tiga angka yang menunjukkan beban rata-rata CPU dalam 1, 5, dan 15 menit terakhir. -
Process Tree
Menampilkan hierarki proses: proses induk (parent) dan anaknya (child). Ini membantu melihat hubungan antar proses secara visual. -
User & PID
Setiap proses punya pemilik (user) dan ID unik (PID). Kamu bisa lihat siapa menjalankan apa.
- Status Proses dalam htop
Huruf-huruf di kolom “S” menunjukkan status proses:
-
R: Running (berjalan atau menunggu dijalankan) -
S: Sleep (tidur, menunggu event) -
D: Deep sleep (tidak bisa dibangunkan) -
Z: Zombie (proses mati tapi belum dibersihkan induknya) -
T: Stopped (dihentikan sementara) -
t: Traced (dihentikan debugger) -
X: Dead (jarang terlihat)
- Proses & Waktu CPU
Karena Linux multitasking, satu CPU bisa melayani banyak proses secara bergiliran. Inilah mengapa load average penting: kalau kamu punya 1 core dan load average 1.0, artinya CPU bekerja 100%.
- Niceness dan Prioritas Proses
Linux menentukan proses mana yang dijalankan berdasarkan prioritas. Nilai niceness berkisar dari -20 (paling prioritas) sampai 19 (paling santai). Semakin “baik” (nice) prosesnya, semakin ia mengalah pada proses lain.
- Memori: Virtual & Real
Proses di Linux menggunakan virtual memory, yang membuat mereka seolah-olah punya memori sendiri. Warna di tampilan memori membantu mengenali penggunaannya:
-
Hijau: Memori yang sedang digunakan
-
Biru: Buffer
-
Oranye: Cache
> Mengenal Lebih Dalam /proc — Jendela Rahasia ke Inti Sistem Linux
Kalau kamu penasaran bagaimana sistem Linux bekerja “di balik layar,” maka /proc adalah tempat terbaik untuk mulai mengintip. Meski terlihat seperti direktori biasa, sebenarnya /proc adalah antarmuka langsung ke struktur data kernel.
- Apa Itu /proc?
/proc adalah pseudo-filesystem yang digunakan oleh kernel untuk mengekspos informasi sistem dan proses. Jadi, bukan direktori biasa di hard disk — semuanya ada di memori dan di-generate on the fly saat kamu melihatnya.
-
Tiap proses yang aktif punya subdirektori tersendiri di
/proc, diberi nama sesuai Process ID (PID) mereka. -
Direktori
/proc/selfadalah shortcut ke direktori proses yang sedang berjalan (misalnya, terminal kamu sekarang). -
Di dalam
/proc, kamu juga bisa menemukan parameter sistem yang bisa disetel langsung — keren, kan?
- Apa Saja Isi /proc?
Begitu kamu membuka /proc, kamu akan melihat banyak sekali subdirektori dan file. Yang paling menarik biasanya:
-
/proc/[PID]/ — Direktori ini berisi detail lengkap tentang proses tersebut, seperti command-line, status, penggunaan memori, dan banyak lagi.
-
/proc/cpuinfo — Info lengkap tentang CPU di sistemmu.
-
/proc/meminfo — Statistik penggunaan memori.
-
/proc/uptime — Lama sistem telah berjalan sejak boot.
-
/proc/version — Versi kernel Linux yang sedang digunakan.
Kamu dapat menjelajahi isi /proc di sistem Linux kamu dengan menjalankan perintah:
ls /proc
- Interaktif & Bisa Dikonfigurasi
Beberapa file di /proc tidak hanya menyajikan info — tapi juga bisa di-edit untuk mengubah perilaku sistem. Contoh: kamu bisa mengubah parameter kernel seperti vm.swappiness atau net.ipv4.ip_forward secara langsung lewat file di /proc/sys/.
Note: Untuk mengubah nilai-nilai ini, kamu butuh akses root. Jadi hati-hati dan pastikan kamu tahu apa yang kamu lakukan.
> Memory Monitoring di Linux: Menyelami Jantung Performa Sistem
Seiring berkembangnya teknologi, sistem komputer saat ini menuntut sumber daya memori yang semakin besar. Meski harga RAM semakin murah dan performa meningkat, bottleneck dalam performa sistem justru sering kali berasal dari pengelolaan memori.
- Mengapa Memori Begitu Penting?
Dalam banyak kasus, kinerja CPU dan sistem I/O bisa saja tertahan karena harus menunggu data diambil dari atau ditulis ke memori. Di sinilah pemantauan dan tuning memori menjadi krusial.
Perlu kamu tahu, penggunaan memori dan throughput I/O saling berkaitan erat. Sebagian besar memori digunakan untuk cache file-file dari disk. Jadi, saat kamu mengubah parameter memori, itu bisa berdampak langsung ke performa I/O — dan sebaliknya.
- Alat-Alat Monitoring Memori di Linux
Linux menyediakan banyak utilitas yang bisa digunakan untuk melihat dan mengatur bagaimana sistem menggunakan memori. Berikut adalah beberapa tools favorit para sysadmin:
- Monitoring ≠ Tuning
Pemantauan hanya langkah awal. Jika kamu menemukan bahwa memori menjadi sumber kemacetan, langkah selanjutnya adalah melakukan tuning. Tapi hati-hati! Karena memori dan I/O sangat terhubung, tuning salah satu bisa menyebabkan efek domino ke sistem lainnya.
> Menyelami /proc/meminfo: Jendela Ajaib ke Pemakaian Memori Linux
Saat kamu ingin mengetahui bagaimana sistem Linux menggunakan memori, salah satu tempat terbaik untuk melihatnya adalah melalui file pseudo /proc/meminfo.
- Apa Itu /proc/meminfo?
/proc/meminfo adalah file virtual yang dibuat oleh kernel Linux dan menyediakan informasi real-time tentang status memori sistem. Isinya diperbarui secara dinamis dan bisa dibaca langsung seperti file teks biasa:
$ cat /proc/meminfo
Hasil output-nya akan berisi banyak entri yang menjelaskan berbagai aspek memori seperti total memori, memori bebas, buffer, cache, swap, dan banyak lagi.
- Memahami Setiap Baris /proc/meminfo
Setiap baris dalam /proc/meminfo mewakili metrik tertentu yang berkaitan dengan manajemen memori. Untuk membantu memahaminya, berikut ini adalah tabel yang berisi penjelasan dari entri-entri umum yang mungkin kamu temui:
Catatan:
Daftar entri yang kamu lihat bisa sedikit berbeda tergantung pada versi kernel Linux yang digunakan.
> Mengenal vmstat: Pemantau Sistem Serbaguna di Linux
Ingin tahu bagaimana sistem Linux menangani memori, paging, disk I/O, dan aktivitas prosesor secara langsung? Di sinilah vmstat berperan. Alat ini serbaguna dan bisa memberikan gambaran sistem yang sangat detail hanya dengan satu perintah terminal.
- Dasar-dasar Penggunaan vmstat
Format dasar penggunaan:
$ vmstat [options] [delay] [count]
-
delay→ interval antar laporan dalam detik -
count→ jumlah laporan yang ingin ditampilkan
Jika kamu tidak menyebutkan count, maka vmstat akan terus berjalan hingga kamu menghentikannya secara manual (misalnya dengan Ctrl+C).
Contoh:
$ vmstat 2 4
Perintah ini akan menampilkan laporan setiap 2 detik, sebanyak 4 kali. Baris pertama menunjukkan rata-rata sejak sistem dinyalakan, sedangkan baris berikutnya menampilkan data dari interval waktu yang ditentukan.
- Mode Memori Aktif dan Tidak Aktif
Ingin informasi lebih rinci tentang memori aktif dan tidak aktif?
Gunakan:
$ vmstat -a 2 4
Penjelasan singkat:
-
Memori aktif → baru-baru ini digunakan
-
Memori tidak aktif → sudah lama tidak digunakan dan bisa dibersihkan jika sistem kehabisan memori
- Mengubah Satuan Menjadi MB
Secara default, vmstat menampilkan angka dalam kilobyte. Untuk mengubahnya ke megabyte, cukup tambahkan opsi -S m:
$ vmstat -SM -a 2 4
- Statistik Disk
Kalau kamu ingin tahu statistik aktivitas disk, gunakan opsi -d:
$ vmstat -d
Dan untuk mendapatkan informasi khusus satu partisi saja, bisa gunakan opsi -p diikuti nama partisi:
$ vmstat -p sda1
> Memahami Log Files di Linux: Kunci Monitoring & Troubleshooting
Sistem Linux menyimpan berbagai catatan penting tentang aktivitas dan kesalahan melalui log files. Ini sangat krusial untuk pemantauan sistem dan pemecahan masalah (troubleshooting).
- Di Mana Log Files Disimpan?
Semua pesan log disimpan di direktori:
/var/log
Namun, nama file dan lokasi spesifik bisa sedikit berbeda tergantung pada distro Linux yang kamu gunakan. Contohnya:
-
Ubuntu menggunakan
/var/log/syslog -
RHEL/CentOS menggunakan
/var/log/messages
- Siapa yang Mengelola Log?
Log files dikontrol oleh daemon syslogd (di sistem modern disebut rsyslogd). Pada sistem berbasis systemd, kamu juga akan menemukan alat seperti journalctl yang bisa digunakan berdampingan dengan rsyslogd.
- Melihat Log Secara Real-Time
Jika kamu ingin melihat pesan log saat mereka masuk secara langsung, gunakan perintah ini:
$ sudo tail -f /var/log/messages
Atau untuk pesan yang hanya terkait kernel:
$ dmesg -w
Tips: Buka terminal baru khusus untuk memantau log, agar kamu bisa melihat kejadian sistem secara real-time saat bekerja dengan aplikasi lain.
- Akses Log dari Desktop
Kalau kamu menggunakan lingkungan desktop seperti GNOME, kamu juga bisa membuka log melalui antarmuka grafis:
-
Klik System → Administration → System Log
-
Atau Applications → System Tools → Log File Viewer
Lingkungan desktop lain seperti KDE, XFCE, dan lainnya juga menyediakan akses serupa.
- Mengelola Ukuran Log: logrotate
Agar ukuran file log tidak tumbuh tak terkendali, sistem menjalankan logrotate secara berkala.
Fitur ini akan:
-
Menyimpan 4 salinan log sebelumnya (default)
-
Mengompres log lama jika diatur
-
Dikontrol lewat file konfigurasi:
/etc/logrotate.conf
> Langkah-langkah Praktis Lab 6.1: Monitoring Process States
- Persiapan Awal
nusactl login
nusactl start linlab-006-1
1. Buat Direktori Baru
mkdir /home/student/lab6
2. Buat File Script monitor
vim /home/student/lab6/monitor
Lalu isi dengan:
#!/bin/bash
while true; do
var=1
while [[ $var -lt 50000 ]]; do
var=$(($var+1))
done
sleep 1
done
3. Ubah File Jadi Eksekusi
chmod a+x /home/student/lab6/monitor
- Pantau Proses & CPU Usage
4. Jalankan top di jendela kanan
top
Tekan tombol:
-
l→ toggle load average -
t→ toggle thread info -
m→ toggle memory info
5. Lihat Jumlah CPU
lscpu
Cari bagian:
CPU(s): 1
- Jalankan Proses monitor
6. Jalankan 1 Proses monitor
/home/student/lab6/monitor &
Lihat PID dan %CPU di jendela top. Harusnya muncul sekitar 15-20%.
7. Jalankan 2 Proses Tambahan
/home/student/lab6/monitor &
/home/student/lab6/monitor &
Tunggu 1 menit. Lihat load average (1 min) di top, masih < 1.
8. Jalankan 3 Proses Lagi
/home/student/lab6/monitor &
/home/student/lab6/monitor &
/home/student/lab6/monitor &
Tunggu lagi minimal 1 menit. Sekarang load average akan naik > 1.
Contoh output:
load average: 1.23, 2.50, 1.54
- Penilaian & Cleanup
nusactl grade linlab-006-1
nusactl finish linlab-006-1



















Komentar
Posting Komentar