Hal-Hal yang telah dibahas di webinar ini meliputi:
1. The Psychology of Pricing
= Membahas bagaimana psikologi konsumen memengaruhi persepsi mereka terhadap harga produk. Misalnya kayak gini, harga yang diakhiri dengan angka 9 (seperti Rp99.000) sering dianggap lebih murah daripada harga bulat (Rp100.000), walaupun perbedaannya kecil banget. Ini dapat dikenal sebagai "charm pricing."
2. Pricing Strategies That Work - Finding the Sweet Spot
Bagian ini mencakup strategi penetapan harga yang efektif, seperti:
- Value-based Pricing: Menetapkan harga berdasarkan nilai yang dirasakan oleh pelanggan.
- Penetration Pricing: Menetapkan harga rendah awal untuk memasuki pasar.
- Premium Pricing: Menetapkan harga tinggi untuk menciptakan kesan eksklusif pada konsumen.
Dengan hal ini, pelanggan merasa mendapatkan nilai terbaik dan bisnis memperoleh keuntungan maksimal. Contohnya, menyeimbangkan antara harga terlalu murah (kurang profit) dan terlalu mahal (kehilangan pelanggan).
3. Common Pricing Mistakes - What's killing your price
Kesalahan umum dalam penetapan harga, umumnya seperti:
- Harga terlalu rendah: Merusak citra merek dan mengurangi keuntungan.
- Tidak mempertimbangkan biaya yang pas: Mengabaikan biaya produksi atau operasional.
- Mengabaikan kompetitor lain: Tidak meneliti harga pesaing.
4. How to Test and Adjust Your Pricing - Pricing is Never "Set and Forget"
Bagian ini menjelaskan pentingnya untuk menguji harga (misalnya, melalui A/B testing) dan menyesuaikannya berdasarkan respons pasar. Ingatlah, Harga bukanlah sesuatu yang statis ("set and forget"), tetapi perlu dievaluasi secara berkala.
Pesan kunci nya di sini adalah bahwa penetapan harga harus dilakukan secara dinamis. Faktor seperti perubahan permintaan, biaya, atau perilaku kompetitor mengharuskan bisnis untuk terus memantau dan menyesuaikan harga.
Kenapa sih praktik pemanduan itu penting?
1. Avoid Trial & Error
Hindari metode "coba-coba" dalam mempelajari atau menjalankan sesuatu, Pelajari dari pengalaman para mentor agar kalian tidak menghabiskan banyak waktu.
- Dengan belajar dari mentor yang sudah berpengalaman, Kalian bisa mengantisipasi kesalahan umum yang sering dilakukan pemula.
Contoh: Saat memulai bisnis, mentor dapat memberi tahu Anda strategi pemasaran yang sudah terbukti berhasil, sehingga Anda tidak perlu menghabiskan waktu dan uang mencoba-coba metode yang mungkin gagal.
2. Step-by-Step Execution
Dapatkan panduan langkah demi langkah yang jelas dan bisa langsung diterapkan, Alih-Alih informasi yang berlebihan
- Informasi yang terlalu teoritis atau tidak terstruktur bisa membingungkan. Panduan praktis membantu Anda fokus pada tindakan nyata itu sendiri.
Contoh: Alih-alih hanya membaca teori "cara meningkatkan penjualan," Anda mendapat checklist seperti:
- Langkah 1: Analisis pasar
- Langkah 2: Tentukan target audiens
- Langkah 3: Buat promo
3. Support System
Adanya sistem pendampingan berkelanjutan dari mentor atau komunitas yang dapat membantu kalian agar tidak terjebak
- Mentor atau program seperti BGP, tidak hanya memberi materi awal, tetapi juga siap membantu ketika Anda menghadapi kendala.
Contoh: Jika Anda bingung menerapkan strategi harga, mentor bisa memberi solusi spesifik berdasarkan pengalaman mereka.
Kenapa BGP ini tercipta? apa kegunaanya?
1. Lack of Structured Guidance (Kurangnya Panduan Terstruktur)
Masalah: Banyak pengusaha pemula bingung menentukan langkah awal atau tahapan pengembangan bisnis karena tidak memiliki roadmap yang jelas.
Peran BGP:
- Memberikan **panduan langkah demi langkah** yang sistematis, seperti checklist atau template, sehingga entrepreneur tahu apa yang harus dilakukan dari awal hingga bisnis stabil.
- Contoh: Modul "Cara Memvalidasi Ide Bisnis dalam 5 Langkah".
2. Financial Mismanagement (Kesalahan Pengelolaan Keuangan)
Masalah: Bisnis gagal karena kehabisan dana sebelum menghasilkan profit, seperti Tidak memisahkan keuangan pribadi dan bisnis, dan Salah memperkirakan biaya operasional atau cash flow.
Peran BGP:
Mengajarkan manajemen keuangan praktis, seperti:
- Cara membuat anggaran bulanan.
- Teknik mengatur cash flow untuk bertahan di fase awal.
3. Weak Branding & Marketing (Branding dan Pemasaran yang Lemah)
Masalah: Bisnis kesulitan menarik pelanggan karena Brand tidak memiliki nilai unik (misalnya: hanya ikut tren tanpa diferensiasi, dan Strategi pemasaran tidak tepat sasaran (contoh: salah platform iklan).
Peran BGP:
Membantu membangun brand identity yang kuat dan strategi pemasaran efektif, seperti:
- Panduan menentukan USP (Unique Selling Proposition)
- Cara memilih saluran pemasaran sesuai target audiens.
4. No Business Strategy (Tidak Ada Strategi Bisnis yang Jelas)
Masalah: Pengusaha langsung menjalankan bisnis tanpa rencana pertumbuhan jangka panjang, sehingga bisnis stagnan atau kolaps.
Peran BGP:
- Menyediakan **kerangka strategi bisnis**, termasuk:
- Analisis SWOT untuk identifikasi peluang dan ancaman.
- Rencana skalabisnis (misalnya: ekspansi pasar atau diversifikasi produk).
Rangkuman dari Visi & Misi BGP :
1. Memberdayakan Pengusaha Indonesia
- Memberikan panduan praktis dan langkah demi langkah untuk memudahkan pelaku bisnis.
2. Mendukung Kesuksesan Bisnis Baru
- Fokus pada strategi bisnis, keuangan, dan pemasaran yang aplikatif di dunia nyata.
3. Berkontribusi untuk Pertumbuhan Ekonomi
- Meningkatkan jumlah bisnis berkelanjutan dan menciptakan lapangan kerja.
4. Aksi Nyata, Bukan Hanya Teori
- Menekankan eksekusi, dampak riil, dan transformasi ide menjadi bisnis yang berjalan.
Intinya... Kehadirannya BGP ini untuk memandu entrepreneur dari teori ke praktik, dengan dampak sosial-ekonomi yang nyata.






Komentar
Posting Komentar